Kamis, 25 Juni 2020

Buah Yang Kau Jatuhkan

Kurasa dahan dahan kuat mengikat buah sampai ranum
Hanya nafsumu bertengger mencerca hingga dia sampai jatuh

Berulang-ulang engkau membuat dia layu
Jatuh dengan beberapa mimpi
Hilang dan mati

Setelah Hilang

Ada yang berbeda
Setelah bertahun menghilang
Kemudian datang kembali
Mata mereka nanar seperti ada mengganjal
Ada apa ?

Kemudian engkau perlahan-lahan
Melangkah berangsur angsur membaur
Seperti tidak pernah terjadi apa apa
Kemudian mereka merasa asing
Sudahlah...
Aku tidak menghamba padamu

Hujan yang jatuh selalu menumbuhkan

Nanda Putra
25 Juni 2020

Jumat, 02 September 2016

Aku Harus Lebih Dari Ini

Belum terlambat, walau kadang hatimu ragu. Dalam sekap waktu putus asa selalu menghantui dalam benakmu. Selama masih ada mentari, semua masih mungkin, tidak ada yang mustahil. Berjalan lah walau kadang kakimu berat untuk berjalan. Berusahalah walau kadang putus asa sering mengawang-awang dalam benak nan kian kemari.

Hari ini, 2 September 2016 belum terlambat untuk meraih semua yang kau anggap mustahil. Walau usia sudah habis 3 Windu lebih satu tahun. Engkau belum kalah. Lihatlah dunia, masih bersahabat menjadi teman. Jangan engkau takuti.

Pagi ini, sudah sekian kali dalam hitungan waktu. Tidak terhingga berapa kali kata-kata meyakini diri. Sudah merasa bosan pena menuliskan sekian kata untuk bicara pengingat waktu. Tetapi aku masih belum mampu. 

Memang kadang jalanan tidak selamanya licin dan terang, tetapi setelah jalanan ini ada lebih indah dengan fatamogana. Percayakan hatimu untuk selalu berjuang. Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, ingatlah dalam sebuah kata-kata bijak.
 "Orang rajin bisa mengalahkan orang pintar, meskipun dalam waktu yang lama"
Masih ada celah selagi kita berbuat. Aku harus lebih dari ini.



Kamis, 19 November 2015

200 dreams become real

Sekejap, kita diam sejenak melihat sepintas masa lampau. Terasa manis kala kebersamaan, terukir dalam sebuah simpul senyuman. Sungguh lepas. Serasa tiada beban dalam himpitan waktu. Berhari-hari sehingga sekarang hendak menahun hingga kau hampir lupa semua kisah yang ada.

Kita tidak bisa mengulang masa-masa lampau kawan. Kita tidak bisa. Sederet kisah ini kita buang saja atau kita simpan dalam hati yang sudah berdebu oleh waktu nanti akan hilang tertimbun oleh tanah dan menjadi tulang menulang. Atau kita mau seperti itu, dan anak cucu kita tidak mengetahui bahwa kita memiliki peristiwa indah.

Tuhan berikan kita rasa. Bagaimana masa-masa itu begitu berkesan. Dalam sederet masa telah kita lalui bersama. Tetapi entah, aku juga tidak bisa memahami waktu merubah keadaan bisa menghilangkan label bahwa kita bersahabat.

Dan aku beruntung bisa menjadi diriku, dalam semua kisah. Tidak terjamah olehku tentang rasa hati-hatimu tentang aku yang ada di dalamnya. 

Sungguh, terlalu cepat waktu mengalir. Entah mengapa terlalu tergesa-gesa hingga kita banyak meninggalkan siang dan malam dengan cara yang tidak semestinya kawan. Belum selesai kita dengan siang, ternyata sudah datang malam dan menghentakkan mata untuk tidur dalam kelelapan.Kini kita tahu semua yang kita kerjakan dahulu adalah sia-sia. Sibuk tak menentu.

Kawan,...
Masih ada waktu untuk kita mengejar mimpi...
Ada cara berbeda-beda yang kita lakukakan. Kita ada di posisi yang tidak sama. Ku ingin mewujudkan mimpiku, ranking 1 saat ujian olimpiade nanti, walaupun sebagian orang mengangapku mustahil dan meremehkannya. Aku mampu dan bisa.

Kita emas...
Kita emas kawan, walau kita berasal dari lumpur yang amat kotor, tapi kita bernilai tinggi. Biarkan saja orang lain menganggap kita seperti anggapan mereka. Biarka saja mereka bicara, yang kita lakukan berusaha menjadi lebih baik...

Selamat berjuang kawan, kita bisa dan mampu menjadi yang terbaik.

#200 dreams become real....


Jumat, 18 September 2015

Sabtu, 12 September 2015

Part 1

Lihat kedalam hatimu saja. Kenapa masih kau berfikir tentang orang lain. Sedangkan dirimu saja belum bisa kau bersihkan. Jadi pembicara itu memang mudah kawan. Kenyataannya kau tidak lebih baik dari yang kau nasehati. Apakah itu benar, jika itu kenyataannya, malulah pada dirimu sendiri.

Dalam onggokan sampah, bukan berarti terbuang. Beberapa diantara mereka ada yang lebih dari se onggok kertas putih yang kau lebih-lebihkan.

Penasehat yang baik itu, adalah hati NURANI...
Dia tahu mana yang tidak sesuai dengan kebenaran, jangan BOHONGI dirimu sendiri....

Selasa, 17 Februari 2015

Terima kasih waktu kau lihatkan segala yang ada

Ada diantara kita, tetapi ia serasa tidak ada. Mati. Bukan dia bukan mati, dia bernyawa seperti kita. Bukan terlupakan atau dilupakan. Tetapi ku juga tidak bisa menafsirkan segala kata, mungkin memang ia telah tiada dalam hati ini walau ia nyata ada disekitar ini.
Semenjak itulah, kukira semua telah berubah. Perlu catatan terbaru dalam segala asa. Untuk apa semua ini jikalau hanya sekedar pertentangan bagi hati ini.

Bagiku ini bukanlah segalanya, setidaknya ku sudah mengerti. Terima kasih waktu kau lihatkan segala yang ada...