Sekejap, kita diam sejenak melihat
sepintas masa lampau. Terasa manis kala kebersamaan, terukir dalam sebuah simpul
senyuman. Sungguh lepas. Serasa tiada beban dalam himpitan waktu. Berhari-hari
sehingga sekarang hendak menahun hingga kau hampir lupa semua kisah yang ada.
Kita tidak bisa mengulang
masa-masa lampau kawan. Kita tidak bisa. Sederet kisah ini kita buang saja atau kita simpan dalam hati yang sudah berdebu oleh waktu nanti akan hilang tertimbun oleh tanah dan menjadi tulang menulang. Atau kita mau seperti itu, dan anak cucu kita tidak mengetahui bahwa kita memiliki peristiwa indah.
Tuhan
berikan kita rasa. Bagaimana masa-masa itu begitu berkesan. Dalam sederet masa telah kita lalui bersama. Tetapi entah, aku juga tidak bisa memahami waktu merubah keadaan bisa menghilangkan label bahwa kita bersahabat.
Dan aku beruntung
bisa menjadi diriku, dalam semua kisah. Tidak terjamah olehku tentang rasa hati-hatimu tentang aku yang ada di dalamnya.
Sungguh, terlalu cepat waktu mengalir. Entah mengapa terlalu tergesa-gesa hingga kita banyak meninggalkan siang dan malam dengan cara yang tidak semestinya kawan. Belum selesai kita dengan siang, ternyata sudah datang malam dan menghentakkan mata untuk tidur dalam kelelapan.Kini kita tahu semua yang kita kerjakan dahulu adalah sia-sia. Sibuk tak menentu.
Kawan,...
Masih ada waktu untuk kita mengejar mimpi...
Ada cara berbeda-beda yang kita lakukakan. Kita ada di posisi yang tidak sama. Ku ingin mewujudkan mimpiku, ranking 1 saat ujian olimpiade nanti, walaupun sebagian orang mengangapku mustahil dan meremehkannya. Aku mampu dan bisa.
Kita emas...
Kita emas kawan, walau kita berasal dari lumpur yang amat kotor, tapi kita bernilai tinggi. Biarkan saja orang lain menganggap kita seperti anggapan mereka. Biarka saja mereka bicara, yang kita lakukan berusaha menjadi lebih baik...
Selamat berjuang kawan, kita bisa dan mampu menjadi yang terbaik.
#200 dreams become real....